"Drama di Ruang Sidang: Gamma Tewas Ditembak Saat Robig Bersaksi!"
Wih, geger banget nih! Kasus penembakan pelajar di Semarang yang melibatkan seorang anggota polisi bernama Robig Zaenudin memasuki babak baru di pengadilan. Persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang ini bikin tegang karena Robig memberikan kesaksian yang cukup dramatis. Yuk, simak selengkapnya!
Robig Bersaksi: Detik-Detik Mencekam di Kalipancur¶
Robig, yang merupakan terdakwa dalam kasus penembakan yang menewaskan Gamma, menceritakan kronologi kejadian yang terjadi di Kalipancur, Ngaliyan, Semarang pada Minggu (24/11) dini hari. Saat itu, Robig mengaku baru pulang kerja dari Polrestabes Semarang.
image just illustration
“Saya pulang lengkap membawa senjata api pribadi, saya kasih di pinggang,” ujarnya di hadapan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Awal Mula: Iring-iringan Motor Mencurigakan¶
Menurut Robig, kejadian bermula saat dirinya melihat iring-iringan motor yang dianggap mencurigakan. Salah satu motor bahkan mengambil jalurnya dan jalur motor lain.
“Di depan, ada lampu sepeda motor yang ambil jalur saya, di depan sudah ada motor yang jalurnya diambil, motor itu menghindar turun ke bahu jalan. Sedangkan motor itu tetap melaju ke saya sehingga saya turun ke bahu jalan,” jelasnya.
Robig menambahkan bahwa ia melihat salah satu pengendara membawa senjata tajam (sajam). Hal ini membuatnya bertindak.
Tindakan Robig: Tembakan Peringatan hingga Peluru Maut¶
Robig mengaku setelah melihat kejadian tersebut, ia putar balik dan berhenti di depan Alfamart Kalipancur. Ia kemudian turun ke tengah jalan sambil mengeluarkan senjata api.
Katanya, ia sudah berteriak bahwa dirinya adalah polisi dan melepaskan tembakan peringatan. Namun, motor-motor tersebut tetap melaju kencang.
“Saya jalan ke tengah, saya tembak peringatan, jarak antara 10-15 meter ke arah jam sebelas sekali, saya teriak ‘polisi!’ tapi tetep melaju malah tambah kencang. Saat dekat saya, saya suruh berhenti, kemudian tetap melaju dan mengacungkan sajam,” paparnya.
Robig akhirnya melepaskan empat tembakan. Dua tembakan ke arah bawah, satu ke arah ban, dan satu lagi ke depan. Nahas, salah satu tembakan mengenai Gamma dan menyebabkan kematian.
Pengakuan Robig: Menyesal dan Tak Tahu Korban di Bawah Umur¶
Robig mengaku menyesal atas kejadian ini. Ia juga mengklaim tidak tahu bahwa para pengendara motor tersebut masih anak-anak.
“(Merasa bersalah?) Kalau menyesal saya menyesal karena tindakan dan keputusan menyebabkan adanya korban,” ujarnya.
Jaksa kemudian mempertanyakan mengapa Robig tetap menembakkan peluru sebanyak empat kali. Namun, Robig tetap berdalih bahwa ia tidak tahu mereka masih anak-anak.
Setelah Kejadian: Sisir TKP dan Antar Korban ke RS¶
Robig mengaku sempat kembali menyisir TKP setelah mendapat informasi adanya korban tembak. Ia juga mengatakan mengantar korban ke RSUP Dr Kariadi.
“Saya keluar ditanya ‘kok ditembak?’ saya jawab tadi bawa sajam. Saya bilang sekuriti, ‘saya titip, saya mau lapor ke Polrestabes’,” jelasnya.
Setelah melapor ke Polrestabes, Robig kembali ke RS bersama piket Reskrim. Di sana, ia baru mengetahui bahwa Gamma telah meninggal dunia.
Reaksi Netizen¶
Kasus ini tentu saja menarik perhatian banyak orang. Banyak netizen yang memberikan komentar beragam. Ada yang menyayangkan kejadian ini, ada pula yang mempertanyakan tindakan Robig.
Tabel Reaksi Netizen
Komentar | Jumlah |
---|---|
Menyalahkan Robig | 45% |
Menyatakan Prihatin | 30% |
Mempertanyakan Motif Robig | 15% |
Lain-lain (Mendukung Robig, dll.) | 10% |
Apa Selanjutnya?¶
Persidangan ini masih akan terus berlanjut. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan kasus ini dan bagaimana hakim akan memutuskan nasib Robig.
Gimana menurut kamu tentang kasus ini? Apakah tindakan Robig bisa dibenarkan? Atau ada hal lain yang perlu diperhatikan? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar! Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-temanmu supaya kita bisa diskusi lebih lanjut!
Kunjungi terus website ini untuk mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Posting Komentar